Senin, 11 November 2013

fungsi dan tujuan bimbingan konseling



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Bimbingan konseling merupakan bantuan  yang di berikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Kalimat tersebut telah secara langsung memuat sifat, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
B.     Rumusan Masalah
a.       Apa saja sifat bimbingan konseling di SD
b.      Apa saja fungsi bimbingan konseling di SD
c.       Apa saja tujuan bimbingan konseling di SD

C.     Tujuan
a.       Mengetahui sifat bimbingan konseling di SD
b.      Mengetahui fungsi bimbingan konseling di SD
c.       Mengetahui tujuan bimbingan konseling di SD







BAB II
PEMBAHASAN

A.      Sifat BK di SD
            Beberapa ahli mengatakan adanya perbedaan antara pengertian sifat dan fungsi, namun tak sedikit ahli yang mengatakan bahwa sifat dan fungsi tidak ada perbedaan yang tajam.
Pengertian sifat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2003: 1062), disebutkan antara lain:
1.      Peri keadilan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda, orang, dsb.).
2.      Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain).
3.      Dasar watak (dibawa sejak lahir), tabiat.
            Sedangkan fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. (Marbun. 2003: 79).
            Menurut Nurihsan A. J. dan Sudianto A. (2004: 13-15) sifat dan fungsi dalam Bimbingan dan Konseling selalu berurutan atau bersanding, berikut pendapat dari Nurihsan A. J. dan Sudianto A. Ada 5 macam sifat Bimbingan dan Konseling antara lain:
  1. Pencegahan,
  2. Penyembuhan,
  3. Perbaikan,
  4. Pemeliharaan, dan
  5. Pengembangan.
            Sedangkan fungsi Bimbingan dan Konseling ada 4 macam, yaitu
  1. Fungsi pemahaman,
  2. Fungsi penyaluran,
  3. Fungsi adaptasi,
  4. Fungsi penyesuaian.
            Adapun tokoh-tokoh lain yang menyatakan bahwa sifat dan fungsi Bimbingan dan Konseling itu sama, namun kami lebih condong terhadap pendapat dari Nurihsan A. J. dan Sudianto A. yang sudah disebutkan di atas. Secara singkat berikut adalah penjabaran dari 5 macam sifat Bimbingan dan Konseling
  1. Pencegahan.
     Bimbingan dan Konseling berusaha mencegah siswa dari berbagai masalah yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
  1. Penyembuhan.
     Bimbingan dan Konseling diusahakan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
  1. Perbaikan.
     Bimbingan dan Konseling hendaknya memperbaiki kondisi siswa dari permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
  1. Pemeliharaan.
     Bimbingan dan Konseling bersifat memelihara kondisi individu yang sudah baik agar tetap baik.
  1. Pengembangan.
     Bimbingan dan Konseling bersifat mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
B.       Fungsi Bimbingan Konseling Di Sd
            Sebagaimana diuraikan di muka bahwa fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Dengan demikian yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah dari pendapat Nurihsan A.J.
  1. Fungsi pemahaman yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa.
  2. Fungsi Pencegahan/Preventif yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegah supaya masalah itu tidak dialami siswa.
  3. Fungsi Pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseling.
  4. Fungsi Penyembuhan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
  5. Fungsi penyaluran adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya.
  6. Fungsi adaptasi yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu petugas-petugas di sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan, kebutuhan peserta didik.
  7. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.
  8. Fungsi Perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
  9. Fungsi Fasilitasi memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
  10. Fungsi Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
  11. Fungsi Advokasi  yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
C.       Tujuan Bimbingan dan Konseling.
            Menurut Marbun (2003: 376), tujuan merupakan hasil akhir yang ditentukan agar dicapai dalam waktu tertentu oleh perusahaan, organisasi atau orang yang dibebani tanggung jawab untuk itu.
            Demikian pula, dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah, khususnya sekolah dasar (SD) juga memiliki tujuan yang akan dicapai. Di bawah ini disampaikan beberapa pendapat ahli berkaitan dengan tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah sebagai berikut.
  1. Menurut Nurihsan A.J. (2006) membedakan antara tujuan Bimbingan dan tujuan Konseling. Tujuan layanan bimbingan dijelaskan Nurihsan (2006: 8) agar individu dapat :
a.       Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada masa yang akan datang,
b.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin,
c.       Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya, dan
d.      Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat ataupun lingkungan kerja,
2.      Adapun tujuan menurut Shertzer dan Stone (dalam Nurihsan, 2006: 12), sebagai berikut:
a.       Mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan,
b.      Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif,
c.       Penyelesaian masalah,
d.      Mencapai keefektifan pribadi,
e.       Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya.
3.      Menurut Fakih A.R. (2004: 36-37), tujuan Bimbingan dan Konseling Islami adalah sebagai berikut:
a.       Tujuan umum : membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
b.      Tujuan khusus :
1)          Membantu individu agar tidak menghadapi masalah.
2)          Membantu individu mengatasi masalah yang dihadapinya.
3)          Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan
kondisi yang baik/yang telah baik agar tetap baik/ menjadi lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
4.      Menurut Nurihsan A.J. dan Sudianto A. (2005: 10), tujuan Bimbingan dan Konseling adalah membantu idividu dalam mencapai :
a.       Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
b.      Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
c.       Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan
d.      Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
                        Selanjutnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapat kesempatan untuk :
a.       Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu,
b.      Mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistik,
c.       Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesuliatan sendiri,
d.      Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal,
e.       Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk  kepentingan umum dalam kehidupan bersama,
f.       Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya,
g.      Mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.
Kemudian apabila ditinjau dari pihak peserta didik, tujuan Bimbingan dan Konseling ialah agar mereka dapat :
a.       Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin,
b.      Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri,
c.       Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, khususnya SD, keluarga, pekerjaan, sosial ekonomi dan kebudayaan,
d.      Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalahnya,
e.       Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakatnya, dalam bidang pendidikan dan pekerjaan,
f.       Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar SD untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di SD tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
            Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin dan membantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction) dan merealisasikan dirinya ( self realization).
            Perlunya bimbingan dan konseling di SD jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang melatarbelakangi perlunya bimbingan yakni tujuan secara umum, sosio kultural dan aspek psikologis.
            Bimbingan konseling di SD ternyata memiliki sifat, fungsi dan tujuan. Sifatnya yaitu sebagai pencegahan, penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan dan pengembangan. Fungsinya adalah  Fungsi pemahaman,  Fungsi penyaluran, Fungsi adaptasi, dan Fungsi penyesuaian. Adapun tujuannya ada dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
B.       Saran
            Bimbingan konseling merupakan hal penting untuk membantu para siswa siswi dalam hal mengembangkan diri secara optimal, seperti pengembangan pribadi, soisal, belajar dan karir. Karena itu kita sebagai calon Guru Sekolah Dasar harus dapat mengetahui berbagai manfaat dari Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar